Terkenal Efektif Turunkan Berat Badan, 10 Diet Ini Ternyata Berbahaya!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

diet-berbahaya-doktersehat

DokterSehat.com – Salah satu usaha untuk menurunkan berat badan yang banyak dilakukan orang adalah dengan menerapkan diet tertentu. Setiap jenis diet tentunya memiliki pola dan risiko yang berbeda-beda. Banyak di antaranya yang bahkan sangat ekstrem dan dapat digolongkan sebagai diet berbahaya. Apa saja jenis diet populer yang ternyata tidak baik untuk kesehatan?

Jenis Diet Berbahaya

Menerapkan jenis diet tertentu tentunya akan membuat tubuh bereksi karena adanya perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya. Namun di antara banyak jenis diet, terdapat beberapa diet yang terbilang ekstrim dan berisiko tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai diet yang berbahaya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Diet ketogenic

Diet berbahaya yang pertama adalah diet ketogenic. Diet yang satu ini adalah diet dengan aturan asupan makanan tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat. Asupan makanan dengan pola tersebut akan menciptakan kondisi ketosis yang membuat tubuh membakar cadangan lemak menjadi sumber energi.

Diet keto masuk ke dalam jenis diet berbahaya karena dapat memicu ketoasidosis yang dapat menimbulkan gejala seperti dehidrasi, kulit kering, kelelahan, sakit perut, hingga sesak napas. Kondisi lebih parahnya adalah dapat menyebabkan koma hingga kematian. Kondisi ini disebabkan oleh terlalu banyaknya kadar keton dalam tubuh. Keton adalah senyawa yang dihasilkan dalam kondisi ketosis.

2. Diet makanan bayi

Diet berbahaya dan tidak sehat selanjutnya adalah diet makanan bayi. Diet ini mengharuskan pelakunya untuk menerapkan pola makan seperti bayi mulai dari porsi hingga jenis makanan yang dimakan. Pengurangan porsi makan dan varian makanan yang dikonsumsi tentu saja akan memicu penurunan berat badan.

Sayangnya diet ini juga dapat menyebabkan kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun makanan bayi adalah makanan yang baik untuk pertumbuhan, tentunya kebutuhan nutrisi untuk bayi dan orang dewasa tetap jauh berbeda.

3. Diet mayo

Diet mayo juga dapat digolongkan ke dalam jenis diet berbahaya. Diet mayo adalah diet yang dilakukan selama 13 hari dan menerapkan makanan yang rendah karbohirat dan melarang konsumsi garam. Penurunan berat badan ketika melakukan diet mayo diakibatkan karena tubuh kehilangan cairan akibat dari tidak adanya konsumsi garam yang memiliki kemampuan mengikat cairan dalam tubuh.

Selain sifatnya yang hanya menurunkan berat badan sementara, diet mayo juga masuk ke dalam diet yang tidak sehat karena adanya penurunan asupan kalori yang terlalu ekstrem jika dibandingkan dengan kebutuhan kalori normal.

4. Intermittent fasting

Intermittent fasting dikenal juga dengan diet puasa. Diet yang satu ini memperbolehkan pelakunya makan apa saja, tetapi harus berpuasa pada jam tertentu. Jam puasa dalam intermittent fasting beragam mulai dari puasa di bawah 24 jam hingga puasa yang dilakukan selama lebih dari 24 jam. Jam ketika diperbolehkan untuk makan disebut dengan ‘jendela makan’.

Diet ini sering dianggap sebagai diet berbahaya karena ditakutkan akan membuat seseorang kesulitan mengendalikan nafsu makannya ketika sudah memasuki ‘jendela makan’. Selain itu, terdapat beberapa pilihan puasa yang terlalu ekstrim sehingga ditakutkan dapat mengganggu kesehatan.

5. Diet paleo

Diet berbahaya yang juga kontroversial namun masih banyak diminati adalah diet paleo. Diet ini mengadaptasi pola dan jenis makanan yang dikonsumsi manusia pada masa Peleolitikum. Diet ini dianggap tidk baik karena tidak sesuai dengan kebutuhan manusia saat ini yang tentunya sudah berbeda dengan kebutuhan manusia purba.

6. Diet asam basa

Diet asam basa dikenal juga dengan diet alkaline. Diet ini mengatur asupan makanan bersifat basa sebanyak 70% dan hanya 30% makanan dengan sifat asam. Tujuan dari diet ini adalah menyeimbangkan pH tubuh. Diet ini juga dianggap tidak sehat karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kurang seimbang. Selain itu, beberapa orang juga beranggapan bahwa diet ini memiliki pola yang cukup rumit.

7. Diet hCG

Pernahkan Anda mendengar tentang diet hCG? Diet berbahaya satu ini merupakan diet yang juga kontroversial. Sebagian dari Anda tentu sudah mengetahui bahwa hCG merupakan jenis hormon yang dimiliki oleh ibu hamil. Diet hCG dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon hCG ke dalam tubuh dan mengikuti aturan makan rendah kalori yang cukup ekstrim.

Selain tidak diketahui efektivitas dari masuknya hormon hCG dalam tubuh, diet ini juga dianggap terlalu ektrem bagi tubuh. Beberapa risiko yang mungkin muncul akibat diet satu ini adalah seperti munculnya batu empedu, gangguan irama jantung, hingga gangguan saraf.

8. Diet atkins

Diet berbahaya selanjutnya adalah diet atkins. Diet ini memiliki aturan yang mirip dengan diet keto, hanya saja pola pererapan keduanya berbeda. Sedangkan untuk risiko diet atkins tidak berbeda jauh dengan diet keto karena keduanya sama-sama membatasi konsumsi karbohidrat secara ekstem.

9. Diet lemonade

Diet lemonade dikenal juga dengan nama diet Master Clean. Diet ini merupakan diet yang cukup ekstrem karena Anda hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi lemonade atau limun yang terbuat dari jus lemon, cabai rawit, dan sirup maple selama 10 hari. Diet semacam ini dapat merusak metabolisme tubuh dan bisa menyebabkan Anda kehilangan massa otot.

10. Diet sup

Diet berbahaya selanjutnya adalah diet sup. Diet sup yang paling populer adalah diet sup kubis yang juga sempat menjadi tren di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Konsumsi sayuran memang terkesan menyehatkan, tapi tentunya tetap akan berbahaya bagi tubuh jika tidak diimbangi dengan makanan dengan kandungan protein dan karbohidrat.

Tips Diet Sehat dan Aman

Jika melihat pada pola dari diet berbahaya yang sudah disebutkan di atas, setiap diet memiliki beberapa kesamaan yang dapat disimpulkan sebagai ciri diet tidak sehat seperti dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat, penurunan asupan kalori berlebihan, dan ketidakseimbangan nutrisi. Beberapa diet di atas, meskipun dianggap berbahaya, namun masih dapat dilakukan dengan hati-hati dan tentunya tidak untuk waktu yang lama.

Jika Anda menginginkan diet sehat yang tanpa risiko sama sekali, lebih baik menerapkan diet dengan asupan nutrisi yang seimbang. Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh adalah rata-rata sebanyak 1200-1800 kalori per hari dan komposisi dari protein, karbohidrat, dan juga lemaknya harus seimbang.

Selain menerapkan diet sehat, Anda juga harus rutin berolahraga. Jika ingin menurunkan berat badan. dibandingkan menurunkan jumlah kalori, lebih baik untuk meningkatkan intensitas olahraga, asalkan masih dalam batas wajar. Diet sehat dan olahraga teratur dapat membantu menurunkan berat badan sekitar 0,5 kilogram per bulan.

Memang penurunan berat badan yang terjadi tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan diet yang ekstrem, tapi dengan diet sehat, kesehatan Anda akan tetap terjaga dan risiko terhadap berbagai macam penyakit juga dapat berkurang. Jika memang tubuh memerlukan diet ketat akibat adanya kondisi tertertu seperti obesitas atau diabetes, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter dan ahli gizi.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Rahmat Ramadhani

Rahmat Ramadhani

Setiap Orang Memiliki Jam Terbangnya Sendiri Untuk Bersinar
Selama Kamu Tidak Malas Maka Semua Akan Baik Baik Saja Walau Terlambat
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Postingan lainnya