Sporetik: Manfaat, Dosis, Efek Samping
DokterSehat.Com – Sporetik obat apa? Sporetik adalah merek obat dengan kandungan bahan aktif Cefixime. Apa itu Cefixime? Cefixime adalah jenis obat antibitotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi akibat bakteri. Cefixime masuk ke dalam golongan antibiotik Sefalosporin yang membunuh bakteri dengan cara menghambat proses terbentuknya dinding sel bakteri.
Cefixime masuk ke dalam golongan generasi III Sefalosporin yang artinya dapat membunuh bakteri gram negatif yang tidak bisa menghasilkan enzim ESBL, yang merupakan enzim yang dapat membuat efektivitas antibiotik menurun. Beberapa bakteri yang mampu dihentikan menggunakan obat dari golongan ini antara lain seperti Klebsiella pneumonia, Proteus mirabilis, dan Haemophilus influenzae.
Perlu diingat bahwa Sporetik hanya bekerja mengatasi peradangan akibat bakteri tertentu dan tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus.
Manfaat Sporetik
Manfaat Sporetik adalah untuk membasmi bakteri yang menyababkan berbagai jenis infeksi dalam tubuh. Berdasarkan cara kerja dari bahan aktif yang terkandung di dalamnya, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati menggunkana Sporetik:
- Otitis media (infeksi telinga)
- Bronkitis akibat bakteri
- Radang tenggorokan atau faringitis
- Radang amandel
- Infeksi saluran kemih
- Kencing nanah atau gonore
- Deman tifoiid atau yang umum disebut penyakit tipes
- Radang paru-paru atau pneumonia
- Infeksi sinus (sebagai pengganti penisilin)
Dosis Sporetik
Sporetik tersedia dalam 3 sediaan yaitu Sporetik 50 dengan kandungan 50 mg Cefixime dalam setiap kasul, Spretik 100 dengan kandungan 100 mg Cefixime dalam setiap kapsul, dan Sporetik dry syrup dengan kandungan 100 mg Cefixime untuk setiap satu sendok takar atau 5 ml. Sporetik adalah obat keras yang harus didapatkan melalui resep dokter.
Dosis Sporetik disesuaikan dengan gangguan yang dialami oleh pasien, berikut adalah dosis yang umum diberikan:
- Dewasa dan anak di atas 30 kg atau di atas 12 tahun: 50-100 mg diberikan 2 kali sehari, dosis bisa ditingkatkan menjadi 200 mg, dosis maksimal harian adalah 400 mg.
- Anak usia di atas 6 bulan dengan berat sama dengan atau di bawah 50 kg: 9 mg/kg berat badan perhari, dosis dibagi dan diberikan dua kali sehari. Dosis tidak boleh melebihi 400 mg per hari.
Dosis di atas hanya merupakan dosis yang lazim diberikan, perlu diingat bahwa dosis yang harus Anda gunakan adalah dosis yang dianjurkan oleh dokter yang diberikan sesuai dengan kondisi Anda. Jangan mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Efek Samping Sporetik
Sporetik berpotensi menimbulkan efek samping seperti obat pada umumnya. Berikut adalah beberapa efek samping yang biasa muncul dari penggunaan obat yang mengandung Cefixime:
- Pusing dan sakit kepala
- Gangguan pencernaan meliputi sakit perut, mual, dan diare.
- Reaksi alergi seperti muncul ruam merah, pembengkakan pada wajah, hingga kesulitan bernapas.
- Hilang nafsu makan
- Kelelahan
- Nyeri saat buang air kecil
- Defisiensi vitamin K
- Konstipasi atau sembelit
Efek samping di atas tidak selalu terjadi dan kemungkinan bisa muncul akibat penggunaan dosis yang kurang tepat atau karena kondisi tertentu tubuh Anda. Jika Anda mengalami salah satu efek samping Sporetik seperti yang disebutkan di atas, segera hentikan penggunaan obat. Jika gejala tidak langsung membaik, segera hubungi dokter untuk diberi penanganan.
Perhatian dan Peringatan
Demi keamanan dan keberhasilan dari penggunaan obat ini, Anda harus menggunakanya sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Sebelum Anda menggunakan obat ini, berikut adalah hal-hal lain yang perlu Anda perhatikan:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif dengan Cefixime atau jenis obat Sefalosforin lainnya.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki radang usus besar, gangguan ginjal dan gizi buruk atau imunitas rendah.
- Obat ini masuk ke dalam kategori B untuk wanita hamil yang artinya studi pada binatang tidak menunjukkan adanya risiko, namun belum ada studi langsung terhadap wanita hamil. Sebaiknya penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
- Penggunaan obat ini untuk ibu menyusui dan anak usia di bawah 6 bulan juga tidak disarankan, sehingga harus melalui pertimbangan medis dari dokter.
- Interaksi obat mungkin terjadi jika obat ini digunakan bersama obat lain seperti Antikoagulan, Carbamazepine, Nifedipine, Probenecid, dan vaksin typhoid. Daftar tersebut bukanlah daftar lengkap sehingga diskusikanlah dengan dokter tentang pengobatan lain yang sedang Anda jalani sebelum menggunakan obat ini untuk menghindari interaksi obat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.