Meski Otak Tinggal Setengah, Wanita Ini Raih Gelar Master
DokterSehat.Com– Seorang wanita dari Pennsylvania, Amerika Serikat bernama Christina Santhouse dikenal luas sebagai seorang terapi bicara. Di usianya yang baru 30 tahun, ia juga sudah memiliki gelar master. Meskipun terlihat sebagai orang yang sangat cerdas, dalam realitanya Christina memiliki kondisi yang sangat tidak disangka, yakni hanya memiliki otak separuh. Bagaimana ceritanya?
Dilansir dari ABC News, saat usianya 8 tahun, Christina mengalami sebuah gejala yang sangat aneh, yakni lututnya bergerak sendiri selama beberapa bulan. Lama-kelamaan, Christina mengalami kejang-kejang di seluruh tubuhnya sehingga orang tuanya pun melarikannya ke St. Christopher Hospital for Children.
Disana, dokter kemudian menjalankan pemeriksaan dengan mendalam. Sayangnya, Christinya justru didiagnosis terkena Rasmussen’s Encephalitis, sejenis penyakit autoimun yang sangat langka yang membuat otak bagian kananya mengalami peradangan parah dan memicu kejang-kejang. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa memberikan dampak yang jauh lebih fatal. Mau tidak mau, dokter akhirnya harus mengangkat otak kanan Christina.
“Aku tidak pernah menyangka akan mendengar hal ini. Bagaimana bisa ada orang yang bisa hidup dengan setengah otak?” ungkap ibu Christina, Lynne Santhaouse-Catarro.
Secara luar biasa, otak Christina yang tinggal setengah ini mampu menyesuaikan diri dan mengendalikan tubuhnya sebagaimana saat masih memiliki dua bagian. Lambat laun, Christina juga terbiasa dengan kondisi ini. Bahkan, saat usianya 17 tahun, Christina mulai bisa mengendalikan bagan kiri tubuhnya sehingga mampu mengemudi mobil.
“Aku adalah orang yang bersemangat. Aku tak mau membiarkan kondisi otakku ini menghalangi hidupku,” ungkap Christina yang terlihat sama sekali tidak seperti orang yang memiliki otak hanya separuh saat berbicara dan beraktivitas sehari-hari.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.